B. Indonesia

Pertanyaan

bacalah kembali anekdot-anekdot dia atas, kemudian tentukan makna tersiratnya dwngan menggunakan tabel berikut ini.
tolong ya kak,,bsk hrs d kumpulin,,mksh,,maaf ngrepotin,,slam kenal kak ..
bacalah kembali anekdot-anekdot dia atas, kemudian tentukan makna tersiratnya dwngan menggunakan tabel berikut ini. tolong ya kak,,bsk hrs d kumpulin,,mksh,,maa

1 Jawaban

  • Kelas : X
    Pelajaran : Bahasa Indonesia
    Kategori : Teks aneksot
    Kata kunci : kritikan/sindiran, makna tersirat

    Pembahasan:
    1) Judul anekdot : Dosen yang juga menjadi Pejabat
    Kritik/sindiran : kritikan pada para pejabat yang takut kehilangan jabatannya atau tidak mau diganti oleh pejabat baru
    Makna tersirat : Menyadarkan para pejabat agar jika masa jabatannya habis mereka bersedia untuk turun dari jabatannya dan siap digantikan oleh yang lain.

    2) Judul anekdot : Cara Keledai Membaca Buku
    Kritik/sindiran: kritikan agar membaca buku tidak hanya dibolak-balik halamannya saja
    Makna tersirat : menyadarkan para pembaca agar memahami isi buku yang dibaca

    3) Judul anekdot : Sopir Ambulan dan Orang Gila 
    Kritik/sindiran : kritikan agar berpikir tenang ketika menghadapi suatu permasalahan
    Makna tersirat : menyadarkan para pembaca untuk bersikap tenang dalam menghadapi suatu permasalahan

    Sebuah mobil ambulans yang mengangkut beberapa orang pasien sakit jiwa terpaksa berhenti di tengah jalan karena bannya bocor. Ketika sedang mengganti ban, Si Sopir tak sengaja menendang ke empat bautnya hingga masuk selokan. Dengan panik Si Sopir berteriak, “Waduuuh, gimana gue bisa pasang ban kalau bautnya hilang?”

    Mendengar teriakan itu, salah seorang pasien gila nyeletuk, “Bang copotin aja tuh satu baut dari masing-masing tiga roda lainnya. Terus pasang ke bannya. Jadi, masing-masing ban dapat tiga baut.Ntar kalau ada toko baut, tinggal beli empat baut.”

    Mendengar usul pasien gila tersebut, Si Sopir langsung lega. “Pinter juga Lo tapi ... kenapa Lo masuk rumah sakit jiwa sih?”

    Pasien itu menjawab, “Helooooo ... plis dech, kita ini cuma gila. Bukan bego kayak Lo.”