B. Indonesia

Pertanyaan

jawab no 3 ya, terimakasih
jawab no 3 ya, terimakasih

1 Jawaban

  • 1)Teks EksplanasiEksplanasi merupakan teks yang menjelaskan proses terjadi suatu fenomena alam atau sosial. Tujuan penulisan teks eksplanasi adalah untuk: (1) menjelaskan terbentuknya suatu objek dan (2) mendeskripsikan proses suatu pekerjaan fenomena alam atau sosial yang terjadi atau terbentuk. Elemen teks eksplanasi terdiri dari topik dan pernyataan umum (Pardiyono,2007:155). Hal yang senada juga diungkapkan Mahsun (2014:33) yang menyatakan bahwa teks eksplanasi memiliki fungsi sosial untuk menjelaskan/menganalisis proses muncul/terjadinya sesuatu.

    2)

    teks petunjuk biasa/prosedur merupakan teks yang  berisi tentang langkah-langkah yang harus dilakukan dalam menyelesaikan suatu hal secara urut. struktur teks terdiri dari penentuan topik diikuti dengan penjelasan langkah-langkah (steps of process) yang bisanya menggunakan kalimat perintah/imperatif sedangkan teks petunjuk eksplanasi merupakan teks yang menjelaskan proses terjadi suatu fenomena. tujuan penulisan teks eksplanasi adalan untuk menjelaskan suatu objek/hal. elemen teks eksplanasi terdiri dari topik dan pernyataan umum.

    3)

    Tsunami Tsunami adalah istilah yang berasal dari bahasa Jepang, terdiri dari dua kata “tsu” dan “nami”, yang masing-masing berarti “pelabuhan” dan “gelombang”. Sedangkan, ilmuwan mengartikannya sebagai “gelombang pasang” (tidal wave) atau gelombang laut akibat gempa (seismic sea waves). Tsunami adalah gelombang laut besar yang datang dengan cepat dan tiba-tiba menerjang kawasan pantai. Gelombang tersebut terbentuk akibat dari aktvitas gempa atau gunung merapi yang meletus di bawah laut. Besarnya gelombang tsunami menyebabkan banjir dan kerusakan ketika menghantam daratan pantai.
    Pembentukan tsunami terjadi saat dasar laut permukaannya naik turun di sepanjang patahan selama gempa berlangsung. Patahan tersebut mengakibatkan terganggunya keseimbangan air laut. Patahan yang besar akan menghasilkan tenaga gelombang yang besar pula. Beberapa saat setelah terjadi gempa, air lalu surut. Setelah surut, air laut kembali ke arah daratan dalam bentuk gelombang besar. Selain itu, pembentukan tsunami juga disebabkan oleh letusan gunung merapi di dasar lautan. Letusan tersebut menyebabkan tingginya pergerakan air laut atau perairan disekitarnya. Semakin besar tsunami, makin besar pula banjir atau kerusakan yang terjadi saat menghantam pantai.
    Kecepatan gelombang tsunami lebih besar dari gelombang normal pada umumnya, yakni dapat melaju hingga 700 Km/Jam, hampir setara dengan laju pesawat terbang. Kecepatan tersebut akan menurun saat gelombang tsunami memasuki lautan dangkal, tetapi tinggi gelombang justru semakin bertambah. Tinggi gelombang tsunami umumnya 50 sampai 100 meter dan menyebar ke segala arah. Selain itu, ketinggian gelombang tsunami dipengaruhi juga oleh bentuk pantai dan kedalamannya. Gempa bumi di dasar lautan sangat berpotensi untuk menciptakan tsunami yang berbahaya bagi manusia.
    Tsunami memang telah menjadi salah satu bencana yang menyebabkan kerusakan besar bagi manusia. Kerusakan terbesar terjadi saat tsunami tersebut menghantam permukiman penduduk sehingga menyeret apa saja yang dilaluinya. Oleh sebab itu, kita harus selalu waspada dan mempersiapkan diri menghadapi bencana ini. Namun, kita tidak perlu terlalu khawatir karena tidak semua tsunami membentuk gelombang besar. Selain itu, tidak semua letusan gunung merapi atau gempa yang terjadi diikuti dengan tsunami.